Recent Posts

Recent Comments

Popular Posts

Tutorial Blog

Katanya Temen Nih

Site Info

tab 1 - Click >> Edit

Friend Link

Diberdayakan oleh Blogger.

tab 3 - Click >> Edit

tab 2 - Click >> Edit

Tab 4 - Click >> Edit

Reader Community

About Me

Followers

Blog Archive

Search

Kamis, 08 Desember 2011

Proses Kebangkitan Nasional

1. Faktor pendorong bangsa Eropa ke Indonesia

Perubahan ekonomi dan social di Eropa mendorong bangsa Eropa menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
a). Perang Salib
Terjadi tahun 1070 karena perebutan kota Jerusalem.
Penyebab perang salib:
1) Keinginan bangsa Eropa untuk membantu Spanyol merebut wilayahnya yang jatuh ke tangan arab.
2) Semangat bangsa Eropa merebut kota Jerusalem atas dorongan Paus Urbanus II.
3) Keinginan Paus Urbanus II untuk mempersatukan kembali gereja Katolik di bawah Roma.
Perang salib berlangsung dari tahun 1070 – 1291 (221 tahun).
b). Perkembangan Ilmu Pnegetahuan
Ditemukannya kompas sebagai alat petunjuk arah, ditemukan teori bahwa bumi itu bulat, dan peredaran tata surya berpusat pada matahari.
c). Penjelajahan Samudra
Tujuan penjelejahan samudra:
1) Adanya keinginan untuk memiliki kekayaan (gold)
2) Adanya keinginan mencari kekuasaan dan kejayaan (gospel)
3) Penyebaran agama Nasrani (glory)

2.Kedatangan Bangsa Portugis dan Spanyol

Tahun 1511 bangsa Portugis pertama kali dating ke Indonesia dan berhasil menguasai Maluku. Tahun 1521 bangsa Spanyol dating ke Maluku dari Filipina melalui Kalimantan. Persaingan Portugis dan Spanyol diatasi dengan adanya perjanjian Tordesilas pada tahun 1534 yang isinya bahwa Maluku adalah daerah jajahan Portugis.

3. Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Upaya Monopoli Pedagangan Portugis dan Belanda

Rakyat Indonesia memberikan reaksi dengan cara menentang kedatangan Portugis karena sikap mereka yang serakah, sombong.
a. Perlawanan rakyat Aceh
Untuk menghadapi ancaman Portugis, Aceh mengambil beberapa langkah: melengkapi kapal dagangnya dengan senjata dan prajurit, meminta bantuan dari Turki, Jepang, dan India.
b. Perlawanan rakyat Maluku
Dengan dibunuhnya Sultan Hairun, perlawanan umum berkobar dibawah pimpinan Sultan Baabullah dan menyerang Portugis. Tahun 1574, benteng Portugis berhasil direbut rakyat Ternate.

4. Vereenigde Oost Indische Compangnie (VOC)

Tahun 1596, Belanda datang ke Indonesia untuk pertama kali dibawah pimpinan Cornelis de Houtman. Keuntungan yang diperoleh Belanda yaitu mengetahui secara langsung jalur pelayanan dan daerah penghasil rempah-rempah. Tahun 1598, Belanda datang di Indonesia yang kedua kalinya di bawah pimpinan Jacob Van Neck.
a. Tujuan VOC ke Indonesia
Tujuan VOC di Indonesia; menguasai pelabuhan penting, menguasai kerajaan di Indonesia dan melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
b. Berakhirnya VOC
VOC mengalami kebangkrutan karena banyaknya biaya perang yang dikeluarkan untuk mengatasi perlawanan penduduk. Tanggal 31 Desember 1799 secara resmi VOC dibubarkan.

5. Perlawanan terhadap VOC

a. Perlawanan Mataram
Tahun 1613 – 1645 pemerintah kerajaan Mataram dibawah pimpinan Raja Sultan Agung, Sultan Agung memiliki persiapan untuk serangan ; menyediakan persenjataan yang lengkap. Namun VOC mengetahui siasat Sultan Agung dan mengalami kegagalan. Tahun 1645 Sultan Agung Wafat dan tidak ada lagi serangan ke Batavia.
b. Trunojoyo
Trunojoyo melakukan perlawanan terhadap Sunan Amangkurat I. Dengan bantuan VOC, Trunojoyo dikalahkan oleh Sunan Amangkurat II tahun 1680.
c. Untung Soropati
Perlawanan yang dilakukan oleh Untung Suropati pada tahun 1686 – 1706. Pada tahun 1706 Untung Suropati gugur dalam pertempuran di Bangil. Tahun 1719 pertempuran tak berhenti, karena pengikut-pengikut Untung Suropati masih mengadakan perlawanan.
d. Mangkubumi dan Mas Said
Perlawanan Mangkubumi dan Mas Said terjadi tahun 1749 – 1757. Mangkubumi adalah adik Pakubowono II yang wafat dalam pertempuran. Di Bogowonto terjadi pertempuran antara Mangkubumi dengan VOC dipimpin oleh De Klerk yang tewas dalam pertempuran etrsebut.
e. Perlawanan Banten
Pada tahun 1750 meletus gerakan perlawanan terhadap pemerintahan Sultan Haji yang dipimpin oleh Kyai Tapa dan Ratu Bagus Buang.
f. Perlawanan Makasar
Makasar mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin pada tahun 1654 – 1669. Sultan Hassanudin menolak sistem monopoli perdagangan VOC. Perang besar terjadi tahun 1667. Belanda melaksanakan politik devide et empera.

6. Pemerintahan Kolonialisme dan Imperialisme

a. Pengalihan kekuasaan VOC pada Kerajaan Belanda
Kekusaan VOC diambil alih oleh pemerintah colonial Belanda Louis Napoleon mengirimkan Herman Willem Dendels sebagai gubernur jenderal Dendels dikenal sebagai penguasa pemerintahan yang sangat disiplin, keras, dan kejam sehingga mendapat julukan gubernur jenderal bertangan besi. Dendels berkuasa di Indonesia pada tahun 1808 – 1811 dan digantikan oleh Janssens yang lemah dan kurang cakap dalam melaksanakan tugasnya. Akhirnya ia terpaksa menyerah dan menandatangani perjanjian Tuntang tahun 1811.
b. Pemerintahan Inggris di Indonesia
Tahun 1811 – 1816 pemerintahan dipegang oleh Thomas Stamford Raffles sebagai gubernur. Tahun 1814 Belanda dan Inggris mengadakan perjanjian di London. Isinya Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dulu direbut oleh inggris. Indonesia juga harus diserahkan kembali kepada Belanda.

7. Pelaksanaan Tanam Paksa

Van Den Bosch tokoh Belanda yang mengusulkan culture stelsel atau tanam paksa. Latar belakangnya : terjadinya kesulitan keuangan yang dialami oleh pemerintah Belanda pada awal abad 19.
a. Aturan Tanam Paksa
1) Setiap penduduk diwajibkan menyerahkan 1/5 bagian dari tanahnya untuk ditanami tanaman dagang.
2) Tanah tersebut bebas pajak, karena hasil tanaman dianggap sebagai pajak.
3) Bagi penduduk yang tidak mempunyai tanah dapat menggantinya dengan bekerja.
4) Waktu untuk mengerjakan tanaman kurang lebih 3 bulan.
5) Jika terdapat kelebihan hasil, akan dikembangkan kepada penduduk.
6) Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada kepala desa.
b. Penyimpangan pelaksanaan tanam paksa.
1) Tanah yang diserahkan dapat melebihi, 1/5, ¼, 1/3, bahkan ½ dari tanah penduduk.
2) Tanah yang diserahkan ternyata juga tidak bebas dari pajak.
3) Bagi mereka yang bekerja di pabrik / perkebunan ternyata lebih dari 1/5 tahun.
c. Akibat pelaksanaan tanam paksa
Akibatnya tanah terbengkalai, panen gagal, kemiskinan, kemlaratan, wabah penyakit, kematian.
d. Reaksi terhadap tanam paksa
Mendapat reaksi yang cukup keras dari masyarakat. Reaksi ini dating dari Douwes Dekker dan Fans Van der Putte.
e. Penghapusan tanam paksa
Karena banyaknya reaksi yang muncul terhadap tanam paksa, pemerintah Belanda mulai berusaha menghapuskan tanam paksa. Keseluruhan tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870.

8. Politik Kolonial Liberal

a. Pengaruh kemenangan kaum liberal di Pemerintah Belanda
Tahun 1870 di Indonesia dilaksanakan politik kolonial liberal atau politik pintu terbuka (open door policy) pelaksanaan sistem liberal ditandai dengan keluarnya UU De Waal.
b. Munculnya perkebunan swasta di Indonesia
Terbukanya Indonesia bagi swasta asing berakibat munculnya perkebunan-perkebunan swasta asing Indonesia seperti perkebunan the dan kina di Jawa Barat, perkebunan tembakau di Deli, perkebunan Jawa Tengah dan Jawa Timur dan perkebunan di Serdang.

9. Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Pemerintah Kolonial Belanda

a. Perlawanan Pattimura (1817)
Sebelum mengadakan perlawanan rakyat Maluku mengadakan rapat rahasia dan memilih Thomas Matulesi / Pattimura sebagai pemimpin. Aksi penyerangan dilakukan tanggal 15 Mei 1817 di Pos Belanda di Porto. 16 Mei 1817 mengadakan penyerbuan dan berhasil merebut kembali Benteng Duurstede. November 1817 Thomas Matulesi tertangkap dan 16 Desember 1817 07.00 Matulesi dihukum gantung. Sebelum Thomas Matulesi digantung berkata kepada rakyat: Pattimura tua boleh mati, tapi akna muncul Pattimura muda.

b. Perang Padri
Sebab-sebab terjadinya perang Padri: adanya perselisihan antara kau adat dan kaum padri sebagai akibat dari usaha kaum padri untuk memurnikan ajaran Islam dengan menghapuskan adapt kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan campur tangan Belanda dengan membantu kaum adat.

c. Perang Diponegoro
Perang Diponegoro terjadi di pusat Kerajaan Mataram.
1) Sebab umum terjadinya perang Diponegoro
Penderitaan rakyat sebagai akibat adanya berbagai macam pajak
Wilayah Mataram semakin dipersempit Belanda selalu berusaha untuk memperoleh pembagian wilayah.
Belanda ikut campur tangan dalam urusan pemerintahan
Para bangsawan merasa kecewa karena dilarang menyewakan tanahnya
Para bangsawan dna ulama kecewa dengan dimasukkannya peradaban barat kedalam keraton
2) Sebab khusus
Pemicu utama meletusnya perlawanan Diponegoro yaitu pemasangan uang pancang membuat jalan menuju Magelang.

d. Perang Bali (1846 – 1849)
Disebut juga perang Jagaraga, sebab-sebab perang Bali:
1) Belanda menolak adanya hukum Tawan Karang yaitu hak Raja Bali untuk merampas semua perang asing yang terdampar di wilayah kerajaannya.
2) Kerajaan Bali tidak mau memenuhi tuntutan Belanda untuk menghapuskan Hukum Tawan Karang.
3) Belanda menuntut agar kerajaan Bali mengakui Pemerintah Hindia Belanda.
4) Belanda minta agar kerajaan Bali melindungi perdagangannya.
5) Kerajaan-kerajaan Bali menolak untuk tunduk pada pemerintahan Hindia Belanda.
Tentara Bali berusaha untuk mempertahankan benteng jagaraga dengan megobarkan semangat perang puputan, yaitu habis-habisan sampai semua pasukan gugur.

e. Perang Banjar (1859 – 1863)
Sebab – sebab terjadinya Perang Banjar :
1) Kekacauan rakyat dan para bangsawan karena Belanda turut campur tangan dalam urusan pemerintahan.
2) Penangkapan terhadap Prabu Anom
3) Kekecewaan Pangeran Hidayat karena dibuangnya Prabu Anom ke Jawa.
f. Perang Aceh (1873 – 1904 )
Perang Aceh merupakan perlawanan terhadap Belanda yang paling berat dan berlangsung lama.
1) Sebab umum timbulnya perang Aceh :
a. Belanda ingin menguasai Aceh karena letak Aceh yang sangat strategis
b. Pergantian Traktat London dengan Traktat Sumatra.
c. Belanda turut campur tangan dalam urusan luar negeri Aceh.
2) Sebab Khusus
Permasalahan khusus yang menjadi pemicu meletusnya Perang Aceh yaitu ditolaknya tuntutan Belanda oleh Aceh, agar mengakui kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Penolakan itu mengakibatkan Belanda menyatakan perang terhadap Aceh.

0 komentar:

DAFTAR ISI

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP